Mengulas Cerpen

Takdir 

Catatan Rindu seorang TKW

Oleh: Riana

Menjamu hati dengan lara, mengeja rasa dengan kekecewaan, mengajarkan diri bahwa hidup tak melulunya bahagia. Ketika trauma seakan menjadi sebuah ketakutan, tetapi aku selalu berusaha untuk meyakinkan diri bahwa takdir tak selamanya buruk. Dengan bersusah payah kembali membuka hati, memberanikan diri untuk membuka lembaran baru, mengubur semua kesedihan, berharap kepahitan di masa silam tidak akan pernah lagi menjelma. 

Namun, tidak semua harapan menjadi nyata. Semua berubah, semua kembali menjadi sesuatu yang menakutkan untukku. Bahwa aku tidak pernah takut akan kehilangan, aku pun tidak takut dengan perpisahan, ketakutanku adalah ketika orang lain tersakiti oleh sifat dan perilaku serta ucapanku.

Sadar diri bahwa aku bukanlah sosok perempuan baik. Aku gagal menjadi seorang istri, gagal menjadi seorang anak dan mungkin aku telah gagal menjadi seorang ibu serta ayah untuk anakku. Jika masih boleh memilih, aku tidak ingin ada di posisi ini. Gagal dalam segala hal. 

Namun, takdir tetaplah takdir yang sedikit saja tidak dapat aku tawar apalagi menolaknya. Hanya kekuatan doa, doa dari mereka; Ibu, Bapak, anak dan mereka yang mengasihiku. Bahwa aku bukan apa dan bukan siapa-siapa tanpa doa mereka. Doa yang mungkin mereka untai di setiap tetes air mata mereka, atau mungkin doa yang mereka bisik ketika mereka bisikkan pada bumi. 

Aku tidak ingin mengeluh, bukan pula mengutuk takdir yang telah Tuhan beri untukku. Namun, rasanya terlalu sakit untukku menerima semua. Terlalu perih untukku nikmati semuanya. Tuhan telah mengambil satu persatu dari mereka tanpa menunggu kepulanganku terlebih dahulu. Tuhan tak mengizinkan aku untuk kembali melihat dan mendengar canda tawa mereka. 

Terkadang aku berpikir, sanggupkah? Bisakah? "Ya Tuhan!"

Bagaimana nanti aku bersimpuh di pusara mereka?

Sanggupkah kaki ini melangkah mendekat ke pusara mereka?

Mampukah kaki ini kembali melangkah untuk meninggalkan gundukan tanah itu?

Maafkan aku!!!

Taichung, 26 Januari 2022